Realita Bidadari Malam
Saturday, May 26, 2007 | Label: Puisi | |Adalah keterpaksaan yang harus ditelan
Kau tawarkan cinta selepas isya
Demi lapar ini yang selalu menyiksa
Agama tak harusnya jadi penghalang
Norma semoga tidak selau mengucilkan
Karma semestinya tak ada, tapi harus bagaimana?
Berharap masih ada waktu
Dimana tubuhmu tak kuat lagi bercumbu
Saat itu kuingin kembali sekedar menikmati perihnya hati
